Ponorogo, [17 September 2025] – Semarak Dies Natalis ke-29 AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo diwarnai dengan gelaran Gebyar Festival Jamu Se-Kabupaten Ponorogo yang berlangsung meriah. Festival yang mengusung tema “Kampus Sehat, Budaya Kuat, Ponorogo Hebat” ini berhasil menarik minat puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, komunitas, hingga perajin jamu tradisional dari berbagai penjuru Ponorogo.

Acara yang digelar di halaman kampus AKAFARMA ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi merupakan sebuah ikhtiar untuk melestarikan warisan budaya leluhur sekaligus menunjukkan relevansi jamu dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat modern. Para peserta menampilkan kreasi terbaik mereka, mulai dari racikan, penyajian, hingga presentasi mengenai khasiat dan filosofi dari jamu yang mereka buat.

Setelah melalui proses penilaian yang ketat oleh dewan juri yang berkompeten di bidangnya, panitia akhirnya menetapkan pemenang sebagai berikut:

· Juara 1: Jamu Enda
· Juara 2: Jamu Jannah dan Julia (Mahasiswa AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo)
· Juara 3: Jamu PAC Fatayat Kauman
· Juara Harapan 1: Jamu Ranting Gandu Kepuh
· Juara Harapan 2: Jamu Nadia dan Nadia Lailatul (Mahasiswa AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo)
· Juara Harapan 3: Jamu Ramuan Simbah

Pencapaian membanggakan ditorehkan oleh mahasiswa AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo yang berhasil menyabet Juara 2 dan Juara Harapan 2. Prestasi ini membuktikan bahwa selain menguasai ilmu farmasi modern, para calon tenaga kesehatan ini juga memiliki apresiasi dan pemahaman yang mendalam terhadap pengobatan tradisional berbasis alam.

Direktur AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo, apt Nasruhan Arifianto M. Farm. Klin dalam sambutannya menyampaikan, “Festival ini adalah bukti komitmen kami untuk tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten di bidang farmasi, tetapi juga yang mencintai dan melestarikan kearifan lokal Indonesia. Jamu adalah identitas bangsa yang kaya akan manfaat. Melalui ajang ini, kami ingin mendorong generasi muda, khususnya mahasiswa kami, untuk menjadi pelopor dalam mengembangkan dan mempopulerkan jamu dengan pendekatan ilmiah.”

Salah satu dewan juri menambahkan, “Kami menilai berdasarkan originality racikan, cita rasa, teknik penyajian, dan penjelasan mengenai khasiat. Semua peserta menunjukkan kreativitas yang tinggi. Kemenangan tim mahasiswa AKAFARMA menunjukkan bahwa ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah dapat diaplikasikan secara langsung untuk mengangkat derajat jamu.”

Acara ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya memeriahkan dies natalis kampus, tetapi juga menjadi wadah bagi pelestarian budaya jamu dan penguatan ekosistem kesehatan alami di Ponorogo.